Dengan mendekatnya Konferensi Bank Sentral Jackson Hole, perhatian dunia keuangan internasional tertuju pada kaki Pegunungan Teton di Wyoming. Sebagai kesempatan penting bagi The Federal Reserve (FED) untuk menyampaikan sinyal kebijakan, konferensi tahun ini sangat menarik perhatian, karena para pelaku pasar sangat menantikan apakah pidato Ketua The Federal Reserve (FED) Powell dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan keputusan penurunan suku bunga pada bulan September.
Saat ini, pasar keuangan memiliki harapan tinggi terhadap penurunan suku bunga 25 basis poin oleh The Federal Reserve (FED) pada bulan September, dengan para trader memperkirakan kemungkinan ini mencapai 80%. Harapan ini sebagian berasal dari pernyataan Powell pada pertemuan yang sama tahun lalu, ketika ucapannya mengarahkan pasar dalam menentukan waktu penurunan suku bunga pertama.
Namun, fokus pertemuan kali ini tidak hanya terbatas pada prospek penurunan suku bunga. Pasar juga sangat memperhatikan interpretasi Powell terhadap data pekerjaan non-pertanian bulan Juli yang baru diumumkan. Bagaimana data ini akan mempengaruhi keputusan kebijakan Bank Sentral menjadi masalah inti yang diperhatikan oleh para investor.
Perlu dicatat bahwa beberapa bank investasi terkemuka memprediksi bahwa Powell mungkin akan menyesuaikan posisi kebijakan The Federal Reserve (FED) dalam pidatonya kali ini. Secara khusus, mereka percaya bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan sebagian merevisi kebijakan target inflasi rata-rata yang fleksibel (FAIT) yang diperkenalkan pada tahun 2020, untuk menyeimbangkan kembali fokus ganda pada pekerjaan dan inflasi.
Perubahan kebijakan potensial ini memicu diskusi luas di pasar. Jika dilaksanakan, ini akan menandai pendekatan yang lebih fleksibel dari The Federal Reserve (FED) dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Pada saat yang sama, ini juga mencerminkan perlunya para pembuat keputusan untuk terus menyesuaikan dan mengoptimalkan kerangka kebijakan mereka saat menghadapi lingkungan ekonomi yang kompleks dan terus berubah.
Seiring dengan mendekatnya tanggal pertemuan, para investor global sedang memantau setiap detail dengan cermat, berharap dapat mengambil petunjuk penting mengenai arah kebijakan moneter Amerika di masa depan. Pertemuan Jackson Hole jelas akan menjadi indikator arah pasar keuangan untuk periode mendatang, dan dampaknya mungkin akan berlanjut hingga akhir tahun dan lebih jauh lagi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dengan mendekatnya Konferensi Bank Sentral Jackson Hole, perhatian dunia keuangan internasional tertuju pada kaki Pegunungan Teton di Wyoming. Sebagai kesempatan penting bagi The Federal Reserve (FED) untuk menyampaikan sinyal kebijakan, konferensi tahun ini sangat menarik perhatian, karena para pelaku pasar sangat menantikan apakah pidato Ketua The Federal Reserve (FED) Powell dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan keputusan penurunan suku bunga pada bulan September.
Saat ini, pasar keuangan memiliki harapan tinggi terhadap penurunan suku bunga 25 basis poin oleh The Federal Reserve (FED) pada bulan September, dengan para trader memperkirakan kemungkinan ini mencapai 80%. Harapan ini sebagian berasal dari pernyataan Powell pada pertemuan yang sama tahun lalu, ketika ucapannya mengarahkan pasar dalam menentukan waktu penurunan suku bunga pertama.
Namun, fokus pertemuan kali ini tidak hanya terbatas pada prospek penurunan suku bunga. Pasar juga sangat memperhatikan interpretasi Powell terhadap data pekerjaan non-pertanian bulan Juli yang baru diumumkan. Bagaimana data ini akan mempengaruhi keputusan kebijakan Bank Sentral menjadi masalah inti yang diperhatikan oleh para investor.
Perlu dicatat bahwa beberapa bank investasi terkemuka memprediksi bahwa Powell mungkin akan menyesuaikan posisi kebijakan The Federal Reserve (FED) dalam pidatonya kali ini. Secara khusus, mereka percaya bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan sebagian merevisi kebijakan target inflasi rata-rata yang fleksibel (FAIT) yang diperkenalkan pada tahun 2020, untuk menyeimbangkan kembali fokus ganda pada pekerjaan dan inflasi.
Perubahan kebijakan potensial ini memicu diskusi luas di pasar. Jika dilaksanakan, ini akan menandai pendekatan yang lebih fleksibel dari The Federal Reserve (FED) dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Pada saat yang sama, ini juga mencerminkan perlunya para pembuat keputusan untuk terus menyesuaikan dan mengoptimalkan kerangka kebijakan mereka saat menghadapi lingkungan ekonomi yang kompleks dan terus berubah.
Seiring dengan mendekatnya tanggal pertemuan, para investor global sedang memantau setiap detail dengan cermat, berharap dapat mengambil petunjuk penting mengenai arah kebijakan moneter Amerika di masa depan. Pertemuan Jackson Hole jelas akan menjadi indikator arah pasar keuangan untuk periode mendatang, dan dampaknya mungkin akan berlanjut hingga akhir tahun dan lebih jauh lagi.